Belajar dari Kisah Ibu Dorkas
Pagi itu, suasana Sekolah Minggu terasa penuh sukacita. Laushe Shinta dengan penuh semangat mengajak anak-anak untuk memuji Tuhan. Anak-anak Sekolah Minggu pun begitu antusias. Mereka bernyanyi dengan riang, memuji dan menyembah Tuhan.
Sementara dibelakang anak-anak, ada Laushe Aliang yang terus memantau dan mendampingi anak-anak. Memastikan anak-anak tetap fokus mengikuti ibadah sekolah Minggu.
Setelah pujian dan selesai persembahan, anak-anak dipersilakan duduk. Mereka bersiap untuk mendengarkan cerita Firman Tuhan yang akan dibawakan oleh Laushe Hendry.
Mengenang Pelayanan Ibu Lidia
Laushe Hendry membuka sesi dengan menyapa anak-anak, kemudian ia bertanya,
"Siapa yang masih ingat, kemarin ada seorang ibu yang melayani dengan cara menyediakan makanan untuk orang-orang yang sedang kelaparan?"
Serentak anak-anak menjawab, "Ibu Lidia, eh… Laushe Lily!" Mereka mengingat kembali saat Laushe Lily berperan sebagai Ibu Lidia dalam cerita Alkitab.
Laushe Hendry pun menegaskan bahwa ada seseorang yang mengasihi Yesus dengan sungguh-sungguh. Dia menunjukkan kasih Kristus melalui pertolongan nyata bagi sesama.
Kehadiran Ibu Dorkas
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Tok… tok… tok…!”.
Anak-anak menatap ke arah pintu. Saat pintu dibuka, masuklah seorang ibu dengan pakaian berwarna pink dan penutup kepala berwarna biru, seperti berkerudung. Ia menyapa dengan ramah,
"Hai… halo anak-anak, selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati…!"
Anak-anak pun heran, "Oh, itu Laushe… kok Laushe jadi begitu?"
Dengan senyum, Laushe Shinta memperkenalkan diri, "Nama saya adalah D…o…r…k…a…s."
"Oh, Dorkas…" seru anak-anak hampir bersamaan.
"Iya, ini adalah Ibu Dorkas," jelas Laushe Hendry.
Pekerjaan Ibu Dorkas
Laushe Hendry kemudian bertanya, "Ibu Dorkas pekerjaannya apa ya?"
Dengan lembut, Ibu Dorkas menjawab, "Pekerjaan saya adalah menjahit."
Anak-anak pun menyahut, "Oh, menjahit baju ya!"
Ibu Dorkas melanjutkan, "Iya, saya menjahit baju. Pakaian yang telah saya jahit, kemudian saya bagikan kepada orang-orang yang tidak mampu atau kepada orang yang membutuhkan. Karena Tuhan telah mengasihi saya. Maka saya pun mau berbagi kebaikan kepada orang lain. Salah satunya ya dengan cara memberikan pakaian bagi mereka yang membutuhkan."
Sambil berkata demikian, Laushe Shinta yang berperan sebagai Dorkas menunjukkan beberapa potongan kain. Serta pakaian yang siap dijahit. Anak-anak memperhatikan dengan penuh minat, bahkan ikut melihat isi tas yang dibawanya.
Setelah itu, Ibu Dorkas pun berpamitan pulang dan keluar dari ruangan.
Pesan dari Firman Tuhan
Laushe Hendry kemudian memberikan penekanan pada anak-anak, bahwa berbagi dan menolong sesama adalah salah satu wujud melayani Tuhan. Ia menjelaskan, ada yang melayani dengan membuat pakaian seperti Ibu Dorkas, ada yang menjadi dokter untuk mengobati orang sakit, ada pula yang menjadi guru untuk mengajar orang lain.
Ia menambahkan, "Tuhan juga mau memakai anak-anak untuk menolong dan mengasihi sesama."
Menonton Video dan Menghafal Firman Tuhan
Setelah mendengarkan kisah Dorkas, anak-anak diajak menonton video tentang kisah Alkitab berjudul “Petrus Menyembuhkan Eneas dan Membangkitkan Dorkas.”
Usai menonton, mereka dibimbing untuk membaca ayat hafalan dari Galatia 5:13b:
“Layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
Aktivitas Kreatif Anak-anak
Berikutnya, Laushe Aliang membagikan aktivitas untuk anak-anak Sekolah Minggu. Sementara itu, Laushe Hendry dan Laushe Shinta membantu mereka menempelkan potongan kertas aktivitas yang sudah digunting.
Setelah selesai, anak-anak mengumpulkan tugas mereka kepada Laushe Aliang. Satu per satu, mereka mendapat cap khusus di kertas sebagai tanda pekerjaan mereka telah selesai dengan baik.
Doa Penutup
Menjelang akhir pertemuan, Laushe Aliang mengajak semua anak berkumpul. Mereka bersama-sama menaikkan doa penutup dan doa pulang yang dipimpin olehnya.
Pertemuan Sekolah Minggu hari itu pun ditutup dengan penuh sukacita, meninggalkan pesan berharga bahwa kasih Tuhan harus diwujudkan dengan tindakan nyata menolong sesama, seperti yang telah dicontohkan oleh Ibu Dorkas.
***
Penulis: Lisa Mardani
Sumber: Kegiatan Sekolah Minggu Gereja Kristen Kalam Kudus Kosambi Baru
0 Komentar