Tuhan Yesus Sayang Kamu
Seperti biasanya, suasana kelas Sekolah Minggu tetap ceria. Anak-anak duduk dengan penuh semangat, siap mendengarkan cerita Firman Tuhan. Laoshi Geby hadir membawa kisah yang menarik untuk menolong anak-anak memahami kasih Tuhan Yesus. Dengan senyum hangat, Laoshi mulai memperlihatkan sebuah gambar yang mirip foto keluarga untuk mengawali cerita hari itu.
Laoshi Geby menunjuk sebuah gambar seperti foto keluarga. Untuk mengawali cerita Firman Tuhan, pertama-tama Laoshi Geby menceritakan tentang sebuah keluarga dari Ibu Yunita. Ibu Yunita dan keluarganya pergi dari kota besar ke daerah yang asing dan jauh.
Laoshi Geby dengan penuh semangat menceritakan tentang sebuah keluarga dari Ibu Yunita. Ibu Yunita dan keluarganya rela meninggalkan kenyamanan kota besar untuk pergi ke daerah yang asing dan jauh, yaitu Ternate. Mereka pergi bukan untuk berlibur atau mencari petualangan biasa, melainkan untuk misi mulia, yaitu memberitakan Injil.
"Apa itu Injil?" tanya Laoshi Geby kepada anak-anak dengan suara lembut namun penuh antusias. Anak-anak terdiam sesaat. Beberapa memandang ke depan dan berbisik dengan teman di sampingnya, mencoba mencari jawaban. Laoshi diam beberapa saat, memberikan waktu untuk mereka berpikir. Kemudian dengan senyum lebar, Laoshi berkata, "Injil itu kabar baik, atau ‘good news’. Injil adalah berita tentang kabar baik. Kabar baik apa? Kabar baiknya adalah ‘Tuhan Yesus sayang kamu’."
Mendengar itu, wajah anak-anak berbinar. "Coba, katakan pada teman-teman kalian, ‘Tuhan Yesus sayang kamu’!" ajak Laoshi. Satu per satu, anak-anak bangkit dari tempat duduk mereka, berlarian mencari teman, dan dengan tawa riang mengucapkan, "Tuhan Yesus sayang kamu!" Ruangan Sekolah Minggu dipenuhi suara ceria dan tawa, seperti nyanyian sukacita yang mengalir dari hati yang polos.
Laoshi Geby kemudian melanjutkan ceritanya. Ia menjelaskan bahwa tujuan Ibu Yunita pergi ke Ternate bukan hanya sekadar bepergian, tetapi memiliki dua maksud besar. Pertama, supaya orang-orang di sana mendengar tentang Injil, kabar baik tentang kasih Tuhan. Kedua, supaya mereka percaya kepada Injil itu dan mengalami kasih Tuhan dalam hidup mereka.
Kemudian Laoshi mengutip dari ayat Alkitab, Kisah Para Rasul 16:31, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian. Untuk membuat suasana semakin hidup, Laoshi mengajak mereka menyanyikan lagu Sekolah Minggu yang ceria:
Ku suka kabar Injil ke teman-temanku
Ku suka kabar Injil pada semua
Ku suka kabar Injil di desa di kota
Ku suka kabar Injil hu selam-lamanya
Suara anak-anak menggema, disertai tepuk tangan dan gerakan riang. Lagu itu seolah menjadi pengingat bahwa kabar baik tentang Tuhan Yesus bisa dibagikan di mana saja, baik di desa maupun di kota, dan kepada siapa saja.
Setelah lagu selesai, Laoshi membagikan potongan kertas kecil kepada setiap anak. Di kertas itu terdapat gambar Alkitab yang penuh warna, membuat anak-anak bersorak kegirangan.
Aktivitas pun berlanjut dengan anak-anak membuat hiasan ayat-ayat Firman Tuhan. Mereka dengan teliti menyusun kertas-kertas berisi ayat pada tali, lalu menggantungkannya pada perekat tali yang telah disediakan. Kegiatan dan aktivitas Sekolah Minggu pagi ini dibantu dan dipandu oleh Laoshi Shinta, Laoshi Hendry, dan Laoshi Aliang.
Kegiatan Sekolah Minggu ditutup dengan doa singkat, meminta Tuhan memberi keberanian kepada anak-anak untuk berbagi kabar baik seperti Ibu Yunita. Anak-anak pulang dengan hati gembira, membawa pesan kasih Tuhan di hati mereka, siap untuk menceritakannya kepada teman dan keluarga.
0 Komentar