Kepemimpinan yang Melayani : Manual Menangani Konflik dalam Gereja
Konflik dalam gereja bukanlah hal baru, namun tetap menjadi realitas yang mengguncang. Subjudul buku Kepemimpinan yang Melayani: Manual Menangani Konflik dalam Gereja karya Samuel Manaransyah langsung menyentak kesadaran kita: konflik di tubuh gereja adalah fakta yang tak terbantahkan.
Di tengah harapan bahwa gereja menjadi teladan kedewasaan rohani, kenyataannya, perpecahan dan ketidakharmonisan sering kali muncul. Baik dalam organisasi gereja maupun antar individu. Buku ini hadir sebagai panduan yang berani, jujur, dan penuh wawasan. Hadir untuk menjawab pertanyaan: bagaimana menangani konflik gereja di masa kini?
Ditulis oleh Samuel Manaransyah, seorang gembala sidang dengan pengalaman pelayanan lebih dari 15 tahun. Buku ini lahir dari pengamatan mendalam dan pergumulan nyata terhadap fenomena konflik dalam gereja. Penulis dengan tegas menyatakan bahwa konflik adalah sesuatu yang tak bisa dihindari. Konflik muncul dari berbagai pemicu. Perbedaan sebagai salah satu akar utamanya.
Dampaknya? Hubungan antar umat menjadi retak, dan kedamaian komunitas iman terganggu. Namun, buku ini tidak sekadar mendiagnosis masalah; ia menawarkan solusi yang berpijak pada prinsip-prinsip Alkitabiah dan kepemimpinan yang melayani.
Buku ini mengambil pendekatan akademis dan pastoral. Dari sisi akademis, penulis menggunakan metode kualitatif dan kajian pustaka. Pendekatan ini untuk menggali prinsip-prinsip kepemimpinan yang melayani. Kajian eksegetis terhadap Filipi 2:5–8 menjadi inti teologis buku ini.
Pembaca diajak meneladani Yesus Kristus yang merendahkan diri, taat, dan melayani dengan kasih. Pendekatan ini memberikan fondasi yang kuat bagi para pemimpin gereja. Sebab esensi kepemimpinan bukan memerintah, melainkan melayani.
Sementara itu, dari sisi pastoral, buku ini menunjukkan kepekaan terhadap dinamika komunitas gereja. Penulis memadukan ketajaman teologis dengan kepekaan praktis, menawarkan strategi untuk menciptakan damai sejahtera di tengah konflik. Menangani konflik bukan sekadar tugas manajerial, tetapi panggilan rohani yang membutuhkan hati seorang gembala.
Buku ini menguraikan langkah-langkah praktis, seperti mendengarkan dengan empati, memfasilitasi dialog, dan menerapkan prinsip Alkitab dalam penyelesaian konflik, tanpa kehilangan esensi kasih dan kerendahan hati.
Salah satu kelebihan utama buku ini adalah keberaniannya mengangkat topik yang sensitif namun relevan. Penulis tidak menghindari kenyataan pahit tentang konflik dalam gereja, tetapi justru mengajak pembaca untuk menghadapinya dengan keberanian dan iman.
Gaya penulisan yang lugas namun penuh empati membuat buku ini mudah dicerna, baik oleh gembala, pelayan gereja, maupun jemaat awam yang ingin memahami dinamika kepemimpinan rohani. Pendekatan akademis dan pastora menjadikan buku ini kaya akan wawasan teoritis sekaligus aplikatif.
Namun, ada beberapa aspek yang bisa ditingkatkan. Buku ini cenderung fokus pada konflik dalam konteks gereja lokal. Sehingga pembahasan tentang konflik antar-denominasi atau dalam skala yang lebih luas terasa kurang mendalam. Selain itu, beberapa pembaca mungkin mengharapkan lebih banyak studi kasus konkret untuk memperkaya penerapan praktis dari prinsip-prinsip yang diusung.
Buku ini adalah panduan wajib bagi para gembala, pendeta, dan pelayan gereja yang terpanggil untuk memimpin dengan hati. Namun, isinya juga relevan bagi siapa saja yang ingin memahami kepemimpinan.
Utamanya bagaimana kepemimpinan yang melayani dapat membawa damai di tengah konflik. Buku ini menawarkan wawasan yang memperkaya dan praktis. Terutama bagi pemimpin gereja, anggota jemaat, atau mahasiswa teologi.
Kepemimpinan yang Melayani: Manual Menangani Konflik dalam Gereja adalah sebuah karya yang berani, mendalam, dan penuh harapan. Samuel Manaransyah berhasil memadukan kajian teologis dengan kepekaan pastoral. Sehingga buku ini sebagai panduan berharga untuk menavigasi konflik dalam gereja.
Dengan berpijak pada teladan Kristus, buku ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang pelayanan yang membawa damai sejahtera. Bagi siapa pun yang rindu melihat gereja yang harmonis dan bertumbuh, buku ini adalah bacaan yang patut direkomendasikan.
Judul Buku: Kepemimpinan yang Melayani: Manual Menangani Konflik dalam Gereja
Penulis: Samuel Manaransyah
ISBN: 978-634-7331-02-1
Jumlah Halaman: 197 halaman
Ukuran: 14 x 21 cm
Format: Soft Cover
Terbit: Agustus 2025
Penerbit: Lembaga Literasi Dayak
Kategori: Teologi
0 Komentar